Jumat, 15 April 2011

SELALU BERSYUKUR


“Selalu bersyukur” itu yang dinasehati orang tua saya setiap saaat saat. Memang hanya itu yang setiap saat kita harus lakukan karena dengan kita selalu bersyukur Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk hidup kita. Sedikit saya membagi dengan sahabat sejak kecil saya ingin sekali menjadi seorang anggota TNI dan Pilot karena saya anggap pekerjaan tersebut menyenangkan dan mengabdi pada Negara. Sewaktu kecil saya sangat bandel tetapi orang tua saya mengajarkan kepada saya tentang kedisiplinan dalam setiap hal kepada saya.

Tetapi impian dan cita-cita tidak semulus dengan ekspektasi saya. Ketika saya SMP saya mengalami kejadian yang menurut saya adalah “My Unforgetable Experience” ( Pengalaman yang tidak pernah saya lupakan) saya diberikan oleh Allah SWT kesempatan untuk melanjutkan kehidupan saya. Sedikit saya ingin bebagi dengan sahabat. Inilah ceritanya :

“ Tanggal 14 januari 1998 pagi sekitar pukul 06.15 WIB saya berangkat ke sekolah pada waktu itusaya masih duduk di kelas 3 SMP di SMP 3 Kudus. Biasanya saya berangkat sekolah naik sepeda atau angkot berangkat agak siang pukul 6.45 WIB (kebetulan jarak antara rumah dengan 4 KM). Tetapi pagi itu saya diantar oleh Bapak karena saya mau ujian mata pelajaran elektronik jadi saya harus persiapan terlebih dahulu. Rumah saya berada di desa dan masuk ke dalam gang jadi saya harus keluar gang untuk mencapai jalan raya dan kebetulan jalan raya yang saya lewati merupakan jalur utama PANTURA dan biasanya dilewati bis, truk dan kendaraan –kendaraan yang besar. Saya pun berangkat dan berpamitan kepada Ibu untuk berangkat sekolah. Sampainya saya mau keluar gang dari rumah saya dan kebetulan saya langsung belok kiri dan “tiba-tiba dari kanan saya di tabrak oleh Truk bak yang berukuran besar yang suudah oleh dari lawan arah. Braaakkkkkk tiba-tiba saya tidak sadar. Dan saya sudah berada diantara kepala dan bak truk tersebut.


Posisi saya berkebalikan dengan bapak, Saya berada di sela kepala truk dan bak posisi kepala sampai perut berada di dalam sedangkan bapak, kaki –pinggang berada didalam. Sore hari setelah saya sadar saya merasa seluruh badan sulit untuk digerakkan penglihatan saya jadi “Blur” (tidak jelas) dan kepala saya pusing sekali. Saya melihat sekeliling ternyata sudah ada ibu yang berada disamping saya. Saya diceritakan tentang kejadian yang menimpa , ternyata saya mengalami patah tulang selangka, Saraf di mata sebelah kanan tertarik sehingga terkesan juling dan terkena gegar otak ringan. Pada saat itu saya Cuma bisa menangis dan pasrah dengan keadaan. Saya hanya mengingat identitas diri dan keluarga saya. Saya dirawat dirumah sakit sekitar 11 hari karena saya harus melakukan operasi tulang untuk menyambung tulang selangka yang patah dan terapi mata dan otak.

Bagaimana dengan bapak ? saya terus memikirkan beliau, dan Alhamdulillah bapak lebih cepat sembuh tetapi juga sedikit bermasalah dengan tulang kering di kakinya tetapi beliau tidak memutuskan untuk operasi tetapi dibawa ke pengobatan alternative untuk tulang di Solo.

Setelah saya selesai dirawat saya diajak bapak untuk bertemu dengan sopir truk yang menabrak saya. Rasanya ketika melihat truk tersebut saya ingin marah. Tetapi orang tua selalu menasehati untuk selalu ikhlas dan tidak perlu marah karena belum tentu dengan marah badan saya akan kembali normal. Jika kita berpikir kepada bapak sopir dia juga sedang bekerja dan menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab kepada keluarganya.

Sopir tersebut meminta maaf kepada saya dia menangis Maaf dek Maaf ampuni saya” kata bapak sopir tersebut sambil memegang tangan saya. “Iya pak saya sudah ikhlas dengan semuanya pak” jawab sayaKemudian bapak sopir truk itu juga menceritakan kejadian dari sudut pandang dia. Masalah kecelakaan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Kejadian ini merupakan salah satu anugerah dari Allah SWT karena bebrapa minggu setelah kejadian bapak dan ibu akan berangkat Haji. Sangat diluar akal dalam waktu beberapa hari bapak pun kembali sehat dan bisa berangkat haji dengan tepat tanpa mengalami gangguan. Saya pun melakukan terapi mata dan lengan sebelah kanan saya harus di kawat selama setahun agar tulang selangkanya bisa menyambung kembali.

Jika teringat pada kejadian itu saya hanya bersyukur dan berpikir bahwa Allah itu selalu memberikan yang terbaik dalam hidup kita. Hanya usaha dan kebulatan tekad serta ikhlas dan tidak lupa untuk selalu bersyukur adalah wujud kita menyayangi diri, keluarga dan untuk semua pilar kehidupan. Semoga sahabat kita bisa menjadi seorang yang mampu dan berpengaruh ke arah yang positif bagi kehidupan kita. Salam manis and GOD Bless us ..Aminnnn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar